Pada jaman dahulu, sungai Ciliwung
sering digunakan para saudagar untuk mengangkut barang dagangan berupa
hasil bumi maupun industri kerajinan dengan menggunakan perahu kecil.
Sebenarnya, sampai dengan tahun
2011 ini, di bagian hulu sungai Ciliwung masih belum terkena polusi.
Airnya masih bersih, sejuk dan segar. Di sepanjang aliran sungainya
juga tidak terdapat tumpukan sampah limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Sungai Ciliwung berhulu di sebuah
dataran tinggi di perbatasan Kabupaten Bogor dan
Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan kawasan wisata Puncak. Setelah itu aliran sungai mengalir terus ke timur Depok. Kemudian dihilir sungai Ciliwung mengalir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di Manggarai dibuat Banjir Kanal Barat yang membelok ke arah utara hingga aliran sungai menuju ke Tanah Abang, Tomang, Jembatan Lima dan berakhir di dekat bibir pantai di Pluit Jakarta Utara.
Hulu sungai Ciliwung di Puncak Cisarua melewati Kebun Raya Bogor menuju kawasan hilir Jakarta. Di bagian hulu, sungai Ciliwung masih belum tercemar. (Picture by lifeisgift.wordpress.com) |
Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan kawasan wisata Puncak. Setelah itu aliran sungai mengalir terus ke timur Depok. Kemudian dihilir sungai Ciliwung mengalir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di Manggarai dibuat Banjir Kanal Barat yang membelok ke arah utara hingga aliran sungai menuju ke Tanah Abang, Tomang, Jembatan Lima dan berakhir di dekat bibir pantai di Pluit Jakarta Utara.
Sayang sekali karena semua
keindahan harmoni alam di hilir Sungai Ciliwung kini tinggal kenangan.
Anak-anak kita lahir, tumbuh, dan besar di lingkungan sungai yang
tercemar oleh limbah sampah plastik
yang menumpuk di sepanjang aliran sungai Ciliwung yang melintas di
Jakarta. Harmoni alam yang ramah kini sudah lenyap.
Mampukah kita mengembalikan kejernihan dan keindahan sungai Ciliwung seperti dulu?
Mampukah kita mengembalikan kejernihan dan keindahan sungai Ciliwung seperti dulu?
Anak-anak bermain di sungai Ciliwung yang tercemar sampah plastik (picture by beritajakarta.com) |
Mudah-mudahan kesadaran masing-masing individu kini semakin tinggi untuk tidak membuang sampah plastik
ke sungai Ciliwung. Jika demikian maka masa depan Ciliwung dan
keindahannya akan dapat kita nikmati seperti pada masa jayanya dahulu
kala.
Para perempuan Jakarta pun dapat
memulainya dari dapur rumah masing-masing yaitu dengan tidak
menggunakan kantong plastik ketika belanja ke pasar tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar