Jumat, 18 November 2011

Tak Peduli Spanduk Larangan Buang Sampah


Banjarmasinpost.co.id 
example2 hasby
Meski dipasangi larangan, masih saja warga membuang sampah
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Meski spanduk panjangnya tiga meter bertuliskan larangan membuang dan membakar sampah di lokasi, tetapi masih saja terlihat tumpukan sampah baru di Jalan Saka Permai, RT 45 Banjarmasin Barat. Pagar kayu pembatas larangan membuang sampah juga terpasang.



Berdasar penuturan seorang warga Gang Amilin Saka Permai, Lihin mengatakan, sampah-sampah itu kebanyakannya berasal dari pedagang pasar. Warga sekitar pun masih menjadikan lokasi itu sebagai favorit untuk tempat pembuangan sampah (TPS).

"Mau bagaimana lagi, walau sudah ada spanduk larangan tetapi masih saja ada yang membuang sampah di lokasi ini. Bahkan pagi hari pun masih menumpuk dan sesekali meluber ke badan jalan," katanya, Rabu (12/10).
Dia berharap, pemerintah kota melalui dinas kebersihan sebaiknya memikirkan solusinya, agar sampah jangan sampai meluber ke badan jalan. Memikirkan pula bagaimana agar warga tidak juga membuang sampah lagi di lokasi tersebut. (has)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP BUANG SAMPAH KE SUNGAI KAPUAS



kapuas merupakan suatu anugerah akan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara kita, daerah kita, provinsi tempat kita tinggal, hidup, berkembang biak. Mustahil kita dapat seperti ini tanpa adanya sungai yang melintasi tempat tinggal kita ini. Dan tak keberatan seharusnya jika kita mulai detik ini berhenti mengotori sungai yang membuat kita maju seperti sekarang ini. tentu kita tak ingin bila kota ini, tempat yang kita diami menjadi jakarta dengan sampah yang menggunung dan bantaran kali atau sungai yang penuh sesak dengan sampah. Padahal kita tahu sungai bukanlah tempat sampah. Stop waste the kapuas river.
Bayangkan jika setiap rumah ditepian sungai kita membuang sampah sedikitnya 5 kilogram ke sungai kapuas, niscaya berton-ton sampah akan terkumpul sepanjang aliran sungai ini dari hulu sampai hilir. Apakah kita akan diam. Semua butuh dukungan, mari kita sukseskan program sungai tanpa sampah.
Marilah kita belajar samapi kenegeri Jiran saja.Tidak usah ke negeri cina. Coba lihat dan amati, apakah sungai yang membelah kota Kuching di serawak ada sampah terhanyut?apakah hal itu hanya dinegeri kita saja?apakah kita tidak malu?jawabanya hanya bisa kita tentukan sendiri. Untuk saya pribadi, sangat malu dan sedih.