Minggu, 13 November 2011

BUANG SAMPAH SEMBARANGAN



Arset Kusnandi dan Suhanda
091207bsampah
Seorang ibu membuang sampah di sungai.


Liputan6.com, Jakarta: Proyek Banjir Kanal Timur (BKT) sudah 99 persen rampung. Namun hingga kini banjir masih tetap merendam Jakarta. Menurut Gubernur Jakarta Fauzi Bowo secara fungsi, BKT sudah bisa berfungsi secara baik karena aliran sepanjang 23,5 kilometer yang bermuara ke laut sudah selesai.
Menurut Fauzi Bowo penyabab Jakarta masih tetap terendam bah saat musim hujan karena prilaku masyarakat yang tidak disiplin. Warga yang tinggal di bantaran sungai masih suka membuang
sampah sembarangan. Akibatnya terjadi penyempitan di beberapa badan sungai.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Foke–biasa Fauzi Bowo disapa–mengutarakan sejumlah program mengantsisipasi banjir di Kota Metropolitan. Selain penyelesaian proyek BKT, Foke juga meminta pemerintah pusat supaya memperlebar Pintu Air Manggarai.
Sementara itu tersendatnya proyek BKT karena masih ada sekitar 70 ribu kepala keluarga di sepanjang aliran sungai proyek yang tak mau direlokasi. Selang enam tahun berlalu, proyek yang memakan biaya hingga Rp 4,9 triliun tak kunjung selesai. Sedianya proyek ini diresmikan 2009 silam.(JUM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP BUANG SAMPAH KE SUNGAI KAPUAS



kapuas merupakan suatu anugerah akan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara kita, daerah kita, provinsi tempat kita tinggal, hidup, berkembang biak. Mustahil kita dapat seperti ini tanpa adanya sungai yang melintasi tempat tinggal kita ini. Dan tak keberatan seharusnya jika kita mulai detik ini berhenti mengotori sungai yang membuat kita maju seperti sekarang ini. tentu kita tak ingin bila kota ini, tempat yang kita diami menjadi jakarta dengan sampah yang menggunung dan bantaran kali atau sungai yang penuh sesak dengan sampah. Padahal kita tahu sungai bukanlah tempat sampah. Stop waste the kapuas river.
Bayangkan jika setiap rumah ditepian sungai kita membuang sampah sedikitnya 5 kilogram ke sungai kapuas, niscaya berton-ton sampah akan terkumpul sepanjang aliran sungai ini dari hulu sampai hilir. Apakah kita akan diam. Semua butuh dukungan, mari kita sukseskan program sungai tanpa sampah.
Marilah kita belajar samapi kenegeri Jiran saja.Tidak usah ke negeri cina. Coba lihat dan amati, apakah sungai yang membelah kota Kuching di serawak ada sampah terhanyut?apakah hal itu hanya dinegeri kita saja?apakah kita tidak malu?jawabanya hanya bisa kita tentukan sendiri. Untuk saya pribadi, sangat malu dan sedih.