Minggu, 13 November 2011

PKL Semarang Stop Buang Sampah di Bantaran Kali





Semarang, CyberNews. Walikota Soemarmo HS meminta para pedagang kaki lima yang masih berjualan di sepanjang bantaran kali atau saluran untuk tidak membuang sampah jualannya ke dalam kali. Pihak pemkot akan menindak tegas bagi para PKL yang dengan serampangan begitu saja melemparkan sampah sisa berjualan makanan atau apapun ke dalam sungai.
''Kalau warganya tidak punya memiliki terhadap kotanya, bagaimana Semarang bisa bebas bencana. Tolong hal ini dipahami, mereka bekerja mencari uang untuk makan tetapi sungai dan saluran ini harus tetap dijaga apalagi musim hujan sudah mulai datang,'' ujar Soemarmo ditemui usai apel kesiapan menghadapi bencana di Lapangan Garnisun Kalisari, Jumat (21/10) pagi. Acara ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bibit Waluyo.
Mereka yang berdagang di wilayah trotoar juga harus memelihara kebersihan di lingkungan sekitarnya. Rasa handarbeni saling memiliki ini, lanjut Soemarmo, akan membuat wajah kota semakin berseri. Di sisi lain, sejumlah upaya juga terus dilakukan untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi.
Seluruh elemen terkait telah disiapkan termasuk logistik yang memadai. ''Tapi kami tetap sangat mengharapkan bantuan dari pemprov khususnya dalam penanganan pascabencana karena dana yang ada masih belum mencukupi,'' imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP BUANG SAMPAH KE SUNGAI KAPUAS



kapuas merupakan suatu anugerah akan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara kita, daerah kita, provinsi tempat kita tinggal, hidup, berkembang biak. Mustahil kita dapat seperti ini tanpa adanya sungai yang melintasi tempat tinggal kita ini. Dan tak keberatan seharusnya jika kita mulai detik ini berhenti mengotori sungai yang membuat kita maju seperti sekarang ini. tentu kita tak ingin bila kota ini, tempat yang kita diami menjadi jakarta dengan sampah yang menggunung dan bantaran kali atau sungai yang penuh sesak dengan sampah. Padahal kita tahu sungai bukanlah tempat sampah. Stop waste the kapuas river.
Bayangkan jika setiap rumah ditepian sungai kita membuang sampah sedikitnya 5 kilogram ke sungai kapuas, niscaya berton-ton sampah akan terkumpul sepanjang aliran sungai ini dari hulu sampai hilir. Apakah kita akan diam. Semua butuh dukungan, mari kita sukseskan program sungai tanpa sampah.
Marilah kita belajar samapi kenegeri Jiran saja.Tidak usah ke negeri cina. Coba lihat dan amati, apakah sungai yang membelah kota Kuching di serawak ada sampah terhanyut?apakah hal itu hanya dinegeri kita saja?apakah kita tidak malu?jawabanya hanya bisa kita tentukan sendiri. Untuk saya pribadi, sangat malu dan sedih.